Minggu, 04 Mei 2014

IMELDA

Butiran bintang di langit malam ini melukiskan wajahmu.
Entah mengapa kerinduan ini seakan memelukku hingga ku tergigil dibuatnya.
Imelda, sebuah nama indah Dari daratan Italia ini seakan menghantui mimpiku.
Laksana racun yang mewarnai darahku, Kau sebarkan benih cintamu yg begitu dahsyat di nadir ini. Hingga Ku terkapar tak berdaya di buatnya.

Untuk imelda cahayaku, tak Ada kata yang tepat Ku ucapkan selain terima kasih. Jutaan Trojan di tubuh ini sudah berhasil merusak sistem kerja otak Kiri. Membuatku buta Dan berfantasi mesra di bawah kilatan bintang malam ini.

Sorotan matamu berhasil melelehkan dinding di tubuh ini. Hilang, terbang, melayang Ku dibuatnya.
Ku ibaratkan engkau seperti senja. Yang menentramkan jiwa di Kala resah. Dan menghidupkan api semangat di Kala gundah. Namun dibalik senyumnya yang fana, Imelda menyimpan racun yang membunuh Jiwa.

Sabtu, 03 Mei 2014

Vera

                               Vera
Permata mungil yang berkilau ditengah mendung.
Laksana adelweis ungu yang terkena pantulan cahaya matahari di lembah indah Mandalawangi, begitulah ku melukiskan senyumu.

Kedipan matamu seperti fajar. Yang menentramkan bathin dikala resah.
Suara mu yang nyaring mampu memecahkan hening kesepian di hati ini.

Namun vera tetaplah wanita, yang menyimpan sejuta misteri di baliknya, dan siapa sangka Permata kecil ini juga bisa membuat sang Adam menderita.