Dini
Teruntuk dini cahayaku,
Entah harus memulai darimana , ketika sang pena tak lagi mau menari diatas secarik kertas polos nan putih.
Ketika semua harapan dan impian terasa memudar, ketika
semua waktu terbuang serasa percuma, namun sekali lagi kau hadir sebagai
penyemangat di setiap hari berat ku.
Untuk cahayaku, ya kamu memang seperti cahaya, yang
membawaku dari kehidupan gelap dan tidak mengerti apa itu cinta, namun
kau hadirkan cinta di saat cinta ini membutuhkan cinta.
Ingin sekali ku kecup kening mu dan memelukmu dalam
hangatnya senja, namun apa daya, keterbatasan ku membuat aku tak berdaya
dan hanya mampu menuangkan kedalam tulisan usang yang ku harap
bermakna.
Dear dini,
Janganlah kau pergi meninggalkan hidupku yang fana ini. karena disini, Saat ini, sampai nanti kelak, aku akan terus berjuang, agar dapat memantaskan diriku untuk menjadi pendampingmu Di kehidupan dunia. Dan mengikatmu kedalam ikatan suci yang di sebut akad, dan kuharap kau jadi penyempurna ku, karena kau lah tulang rusuk ku yg lama hilang dari tubuhku yg ringkih ini.
Janganlah kau pergi meninggalkan hidupku yang fana ini. karena disini, Saat ini, sampai nanti kelak, aku akan terus berjuang, agar dapat memantaskan diriku untuk menjadi pendampingmu Di kehidupan dunia. Dan mengikatmu kedalam ikatan suci yang di sebut akad, dan kuharap kau jadi penyempurna ku, karena kau lah tulang rusuk ku yg lama hilang dari tubuhku yg ringkih ini.
Dan sang pena, hanya mampu menggoreskan tiga kata indah diatas kertas tadi
"Aku sayang kamu"
"Aku sayang kamu"