Senin, 24 Maret 2014

Koruptor

Selamat Senja Pak koruptor yang budiman nan bajingan..sudah tak ada pagi, Siang pun urung datang, Malam??? ah malam hanya memperpanjang mimpi-mimpi kita saja.

Mimpi tentang kejayaan negeri ini , tentang kemakmuran Bangsa yang berlambang Garuda ini.


Selamat Senja Pak Koruptor yang budiman nan bajingan, kembalikan negeri ku ini. Seperti negeri yang diceritakan kakek dan nenek ku dulu. Negeri yang penuh dengan kejayaan, Bangsa yang hidup dengan kemakmuran. Dikala aku masih tejaga oleh sebotol susu.
Kembalikan impian anak-anak seusiaku yang berharap akan sukses ketika senja datang kelak.

Selamat senja pak koruptor yang budiman nan bajingan, apalagi yang mau kau kuras dari Negaraku.
tak ada lagi padi dan gandum yang tersisa, hanya darah dan rintihan air mata dari para remaja negeri ini.

Wahai koruptor, jangan rusak moral bangsa kami dengan Doktrin dan buku-buku ciptaanmu. Jangan kau bersembunyi dibalik topeng senyumu di berbagai media masa, wahai koruptor


Kamis, 20 Maret 2014

Nona

Nona
Nona apa salah ku padamu, kenapa wajahmu ada seribu
Nona, Apa yang salah padamu
seakan dunia hanya kamu, kamu, dan kamu.

Nona, begitu indah dirimu, laksana rembulan yang sedang melagu.
Nona, layaknya kepulan awan dilangit yang biru
kau penuhi hatiku dengan rindu.

Nona..Nona..Nona
Tak mampu lagi kupendam rasa ini
Namun apa daya, aku hanyalah seorang penguasa sepi yang haus akan kasih.

Semoga kelak kita berjodoh di ruang surgawi
wahai Nona

Rabu, 19 Maret 2014

Senja

Senja
Musim ini terasa begitu Pilu.
ketika lingkaran senja tak lagi menemaniku.
dan kau pun tak ada disampingku.
Karena kau terlalu tega meninggalkanku dan pergi ke benua yang beku yang disebut eropa.

Bukan cinta yang disalahkan, Namun hati yang terlalu sulit melupakan.
ketika senja telah benar-benar menghilang, dan berubah menjadi malam pekat disitulah kerinduan ini datang.
Ketika melihat cahaya bintang yang beriringan.
Terbersit sejuta pertanyaan di kalbu.
pertanyaan yang sulit untuk untuk di jawab.
Apakah kau disana juga melihat bintang yang kulihat?
Apakah kau disana bertanya seperti apa yang ku pertanyakan?
Atau mungkin kau justru tenggelam dalam kalutnya Langit di malam ini?

Musim ini memang begitu berat, Ketika sepasang mata melihat kearah yang berbeda.
tidak lagi seperti ketika kau ada disisi.
Layaknya kapas yang terombang ambing di lautan gelora, serasa diriku tak memiliki pegangan hidup.
Namun apa daya, aku pun harus hidup.
Ditengah lautan alam gelap di Musim ini, ditengah geruduk petir yang mengaum dengan Kuat nya.

Berharap semua ini berakhir bahagia, aku mencoba kembali menemukan sang senja.
Semoga nyamannya senja kali ini, tak lagi berakhir dengan awan gelap dan hujan lebat.
dan tentunya "My Dear" Semoga cahaya akan menuntunmu untuk pulang kerumah asalmu. di Hatiku....
Senja