Senin, 17 November 2014

kasih Tak Sampai

aku jatuh cinta,
kepada seseorang yang hanya sanggup 
aku gapai punggung nya saja.

seseorang
yang hanya sanggup aku nikmati bayanganya
tapi tak kan pernah bisa aku miliki.

seseorang yang hadir bagaikan bintang jatuh
sekelebat
kemudian menghilang begitu saja
tanpa sanggup tangan ini menggenggamnya.

seseorang
yang hanya bisa aku kirimi isyarat
sehalus udara, langit, awan, ataupun hujan,

saat ini aku
aku adalah orang yang paling bersedih
karena aku tahu, apa yang tidak bisa aku miliki
 

 


Ketika Awan Berfilosofi

Awan, karena bentuknya yang selalu berubah, 
dan harus rela  luluh menjadi rintik hujan.

bentuknya selalu berubah mengikuti hukum alam, 
jatuh ke sungai, mengalir ke laut, terus mengalir ke langit, dan kembali berunah menjadi awan.

bukankah titik hujan pun tak pernah bertanya, 
mengapa mereka harus meninggalkan tata langit, ketika harus jatuh membasahi bukit. 

Minggu, 28 September 2014

Esa Hilang Dua Terbilang


Esa Hilang Dua Terbilang

"esa hilang Dua Terbilang"

Mungkin itu adalah kalimat yang pantas untuk mewakili apa yang saya alami hari ini.

ketika semua harapan, usaha serta doa, pupus dan menghilang di penghujung senja.

Namun Tuhan begitu indah merangkai serta menghapus beberapa scene yang ada agar tidak terlihat monoton.

ketika senja mulai menghilanng dari pelupuk mata, dan malam tiba dengan kegelapannya, kesendirian pun membunuh bersama dengan rintihan angin yang beriringan. Di saat itulah Kuasa Nya kembali berbicara.

Beliau hadirkan seseorang dari masa lalu yang mengusir semua kegundahan ini. Seakan menjadi cahaya di tengah badai kegelapan hati yang mulai menjadi.

Sabtu, 07 Juni 2014

The Special's

Tak pernah kubayangkan. Kelabu masih menghinggapi hari-hari ku
seperti tembok yang diselimuti debu. semenjak nadya meninggalkanku.
Seakan ku terasing di negeri yang dingin, Eropa..

Hingga ketika ku bertemu Imelda.
Dengan sosok indahnya yang menyelimuti aura surgawi.
Sorot matanya yang teduh,
pancarkan sinar khas lembah mandala wangi.
Yang membuat ku tergigil karenanya.

Sejuta misteri tersimpan nyaman di balik senyum indahnya
Yang membuat ku tak kuasa menembus dinding hatinya yang beku
Hingga saat ini ku tak berdaya untuk merajainya.

Oh Imelda, Jika kau adalah jawaban dari doa ku
Maka luluhkan lah sedikit tabirmu.
Agar cintaku nyaman bersemayam di dalamnya.

Bukan ku tak berani atau tak ada nyali.
Namun yang ku punya hanyalah sajak.
Perpaduan antara Drama komedi dan tragedi
Yang berdetak, hingga ke relung hati.
Imelda, Jika emas mu tak senada dengan sajak sembuku
Maka aku tak perlu.

Minggu, 04 Mei 2014

IMELDA

Butiran bintang di langit malam ini melukiskan wajahmu.
Entah mengapa kerinduan ini seakan memelukku hingga ku tergigil dibuatnya.
Imelda, sebuah nama indah Dari daratan Italia ini seakan menghantui mimpiku.
Laksana racun yang mewarnai darahku, Kau sebarkan benih cintamu yg begitu dahsyat di nadir ini. Hingga Ku terkapar tak berdaya di buatnya.

Untuk imelda cahayaku, tak Ada kata yang tepat Ku ucapkan selain terima kasih. Jutaan Trojan di tubuh ini sudah berhasil merusak sistem kerja otak Kiri. Membuatku buta Dan berfantasi mesra di bawah kilatan bintang malam ini.

Sorotan matamu berhasil melelehkan dinding di tubuh ini. Hilang, terbang, melayang Ku dibuatnya.
Ku ibaratkan engkau seperti senja. Yang menentramkan jiwa di Kala resah. Dan menghidupkan api semangat di Kala gundah. Namun dibalik senyumnya yang fana, Imelda menyimpan racun yang membunuh Jiwa.

Sabtu, 03 Mei 2014

Vera

                               Vera
Permata mungil yang berkilau ditengah mendung.
Laksana adelweis ungu yang terkena pantulan cahaya matahari di lembah indah Mandalawangi, begitulah ku melukiskan senyumu.

Kedipan matamu seperti fajar. Yang menentramkan bathin dikala resah.
Suara mu yang nyaring mampu memecahkan hening kesepian di hati ini.

Namun vera tetaplah wanita, yang menyimpan sejuta misteri di baliknya, dan siapa sangka Permata kecil ini juga bisa membuat sang Adam menderita.

Senin, 21 April 2014

Wanita

Wanita

Wanita adalah sumber teka-teki. Ruang dari sejuta misteri yang penuh dengan kumpulan ilusi.
Keindahannya nyata bagaikan surya, senyumnya lembut penghangat jiwa.

Sepertiku mencinta wanitaku.
Matanya yang indah serta senyum yang merona, seakan menjadi penghias dunia.

Namun sepertinya keindahan itu hanyalah fatamorgana
karena wanita tetaplah wanita, yang menyimpan sejuta misteri di balik halus senyumannya.

Selasa, 01 April 2014

Mandalawangi


Mandalawangi

Senja ini, ketika matahari turun
Ke dalam jurang-jurangmu
Aku datang kembali
Ke dalam ribaanmu, dalam sepimu
Dan dalam dinginmu

Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
Aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
Dan aku terima kau dalam keberadaanmu 

Seperti kau terima daku
Aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala
Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
Malam itu ketika dingin dan kebisuan
Menyelimuti Mandalawangi
Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua
“hidup adalah soal keberanian,
Menghadapi yang tanda tanya
Tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar
Terimalah, dan hadapilah”
Dan antara ransel-ransel kosong
Dan api unggun yang membara
Aku terima itu semua
Melampaui batas-batas hutanmu
Aku cinta padamu Pangrango
Karena aku cinta pada keberanian hidup

Djakarta 19-7-1966
Soe Hok Gie

Senin, 24 Maret 2014

Koruptor

Selamat Senja Pak koruptor yang budiman nan bajingan..sudah tak ada pagi, Siang pun urung datang, Malam??? ah malam hanya memperpanjang mimpi-mimpi kita saja.

Mimpi tentang kejayaan negeri ini , tentang kemakmuran Bangsa yang berlambang Garuda ini.


Selamat Senja Pak Koruptor yang budiman nan bajingan, kembalikan negeri ku ini. Seperti negeri yang diceritakan kakek dan nenek ku dulu. Negeri yang penuh dengan kejayaan, Bangsa yang hidup dengan kemakmuran. Dikala aku masih tejaga oleh sebotol susu.
Kembalikan impian anak-anak seusiaku yang berharap akan sukses ketika senja datang kelak.

Selamat senja pak koruptor yang budiman nan bajingan, apalagi yang mau kau kuras dari Negaraku.
tak ada lagi padi dan gandum yang tersisa, hanya darah dan rintihan air mata dari para remaja negeri ini.

Wahai koruptor, jangan rusak moral bangsa kami dengan Doktrin dan buku-buku ciptaanmu. Jangan kau bersembunyi dibalik topeng senyumu di berbagai media masa, wahai koruptor


Kamis, 20 Maret 2014

Nona

Nona
Nona apa salah ku padamu, kenapa wajahmu ada seribu
Nona, Apa yang salah padamu
seakan dunia hanya kamu, kamu, dan kamu.

Nona, begitu indah dirimu, laksana rembulan yang sedang melagu.
Nona, layaknya kepulan awan dilangit yang biru
kau penuhi hatiku dengan rindu.

Nona..Nona..Nona
Tak mampu lagi kupendam rasa ini
Namun apa daya, aku hanyalah seorang penguasa sepi yang haus akan kasih.

Semoga kelak kita berjodoh di ruang surgawi
wahai Nona

Rabu, 19 Maret 2014

Senja

Senja
Musim ini terasa begitu Pilu.
ketika lingkaran senja tak lagi menemaniku.
dan kau pun tak ada disampingku.
Karena kau terlalu tega meninggalkanku dan pergi ke benua yang beku yang disebut eropa.

Bukan cinta yang disalahkan, Namun hati yang terlalu sulit melupakan.
ketika senja telah benar-benar menghilang, dan berubah menjadi malam pekat disitulah kerinduan ini datang.
Ketika melihat cahaya bintang yang beriringan.
Terbersit sejuta pertanyaan di kalbu.
pertanyaan yang sulit untuk untuk di jawab.
Apakah kau disana juga melihat bintang yang kulihat?
Apakah kau disana bertanya seperti apa yang ku pertanyakan?
Atau mungkin kau justru tenggelam dalam kalutnya Langit di malam ini?

Musim ini memang begitu berat, Ketika sepasang mata melihat kearah yang berbeda.
tidak lagi seperti ketika kau ada disisi.
Layaknya kapas yang terombang ambing di lautan gelora, serasa diriku tak memiliki pegangan hidup.
Namun apa daya, aku pun harus hidup.
Ditengah lautan alam gelap di Musim ini, ditengah geruduk petir yang mengaum dengan Kuat nya.

Berharap semua ini berakhir bahagia, aku mencoba kembali menemukan sang senja.
Semoga nyamannya senja kali ini, tak lagi berakhir dengan awan gelap dan hujan lebat.
dan tentunya "My Dear" Semoga cahaya akan menuntunmu untuk pulang kerumah asalmu. di Hatiku....
Senja